- Kesehatan
Mental
Dalam
menjalani kehidupan ini sebagai manusia kita membutuhkan semangat, kerja keras
, usaha dalam memenuhi baik kebutuhan maupun keinginan. Jika ingin mendapatkan
hasil yang diinginkan atau hasil yang optimal didorong dengan kondisi yang
sehat. Kondisi yang dimaksud disini ialah kondisi fisik dan mental. Jika
kondisi fisik dan mental dalam keadaan sehat tidak hanya terbebas dari penyakit
tapi juga terbebas dari gangguan mental. Menurut WHO (World
Health Organization) sehat adalah
suatu keadaan berupa kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara penuh bukan
semata-mata hanya terbebas dari penyakit dan keadaan lemah tertentu.
kesehatan mental
diambil dari konsep mental hygiene, kata mental tersebut berasal dari Bahasa
Yunani yang berarti kejiwaan. Defnisi kesehatan mental yang diajukan oleh para
ahli masih sesuai dengan keahlian masing-masing. Seperti :
1.
“Kesehatan mental
merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman
dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat dilakukan antara
lain melalui penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri sepenuhnya
kepada Tuhan)”. (Menurut Menurut Dr. Jalaluddin dalam bukunya
“Psikologi Agama”).
2.
Pieper dan Uden (2006)
Kesehatan mental adalah
suatu keadaan di mana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah terhadap
dirinya sendiri, memiliki estimasi yang relistis terhadap dirinya sendiri dan
dapat menerima kekurangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi
masalah-masalah dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya
serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya.
3.
Notosoedirjo dan Latipun (2005)
Terdapat banyak
definisi dari kesehatan mental (mental hygene) yaitu:
(1). Karena tidak
mengalami gangguan mental,
(2). Tidak jatuh sakit
akibat stessor,
(3). Sesuai dengan
kapasitasnya dan selaras dengan lingkungannya,
(4). Tumbuh dan
berkembang secara positif.
Seseorang yang memiliki
kesehatan mental (mental hygene) mempunyai ciri-ciri :
A.
Memiliki sikap batin (attitude) yang positif terhadap diri
sendiri.
B.
Aktualisasi diri
C.
Mampu mengadakan integrasi dengan fungsi-fungsi psikis yang
ada
D.
Mampu hidup mandiri
E.
Mempunyai persepsi yang obyektif terhadap realitas
F.
Mampu menselaraskan kondisi lingkungan dengan diri sendiri.
(Jahoda, 1980).
G.
Tidak menyangakal hal-hal buruk yang terjadi di masa lalunya
dan masa kini.
- Sejarah
Kesehatan Mental
ERA PRA ILMIAH
Kesehatan mental yang
dikaitkan dengan ilmu psikologi sebenarnya sudah ada sejak jaman pra ilmiah,
namun sering dikaitkan dengan kepercayaan terhadap paham Animisme dan
Dinamisme. Seperti pada saat jaman era Yunani.
Pada saat jaman Yunani
dulu ada suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu
akibat dari alam, namun Hipocrates seorang tokoh filsafat Yunani kala itu
menolak dan menentang kepercayaan aliran tersebut.
Tidak hanya Hipocrates,
ada seorang dokter Perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat
polotik dan sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia
terpilih menjadi kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini,
pasiennya dirantai, diikat ketembok dan tempat tidur. Para pasien yang telah di
rantai selama 20 tahun atau lebih, dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa
jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang
berhasil, mereka tidak lagi menunjukkan kecenderungan untuk melukai atau
merusak dirinya.
ERA ILMIAH (MODERN)
Perubahan luar biasa
dalam sikap dan cara pengobatan gangguan mental terjadi pada saat berkembangnya
psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika pada tahun 1783. Ketika itu
Benyamin Rush (1745-1813) menjadi anggota staf medis di rumah sakit
Pensylvania. Di rumah sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai lunatics
(orang gila atau sakit ingatan). Pada waktu itu sedikit sekali pengetahuan
tentang penyebab dan cara menyembuhkan penyakit tersebut. Akibatnya
pasien-pasien dikurung dalam ruang tertutup, dan mereka sekali-kali diguyur
dengan air.
Pada tahun 1909,
gerakan mental Hygiene secara formal mulai muncul. Perkembangan gerakan mental
hygiene ini tidak lepas dari jasa Clifford Whitting Beers (1876-1943) bahkan
karena jasanya itu ia dinobatkan sebagai The Founder of the MentalHygiene
Movement. Dia terkenal karena pengalamannya yang luas dalam bidang pencegahan
dan pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi.
Secara hukum, gerakan
mental hygiene ini mendapat pengakuan pada tanggal 3 Juli 1946, yaitu ketika
presiden Amerika Serikat menandatangani The National Mental Health Act., yang
berisi program jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan
mental seluruh warga masyarakat.
Bebarap tujuan yang terkandung dalam dokumen tersebut
meliputi
1) Meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat
Amerika Serikat, melalui penelitian, investigasi, eksperimen, penayangan
kasus-kasus, diagnosis, dan pengobatan.
2) Membantu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang
melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan koordinasi antara para peneliti
dalam melakukan kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya.
3) Memberikan latihan terhadap para personel tentang
kesehatan mental.
4) Mengembangkan dan membantu negara dalam menerapkan
berbagai metode pencegahan, diagnosis, dan pengobatan terhadap para pengidap
gangguan mental.
Pada tahun 1950,
organisasi mental hygiene terus bertambah, yaitu dengan berdirinya National
Association for Mental Health. Gerakan mental hygiene ini terus berkembang
sehingga pada tahun 1975 di Amerika terdapat lebih dari seribu perkumpulan
kesehatan mental. Di belahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui
The World Federation forMental Health dan The World Health Organization.
- Teori
Kepribadian Sehat Menurut :
A.
Aliran Psikoanalisa
Psikolanalisa merupakan
salah satu aliran besar dalam dunia psikologi, pencetus awalnya adalah Sigmund
Freud, Sepanjang masa hidupnya, Freud adalah seorang yang produktif. Meskipun
ia dianggap sosok yang kontroversial dan banyak tokoh yang berseberangan dengan
dirinya, Freud tetap diakui sebagai salah seorang intelektual besar.
Pengaruhnya bertahan hingga saat ini, dan tidak hanya pada bidang psikologi,
bahkan meluas ke bidang-bidang lain. Karyanya, Studies in Histeria (1875)
menandai berdirinya aliran psikoanalisa, berisi ide-ide dan diskusi tentang
teknik terapi yang dilakukan oleh Freud. Freud yakin bahwa kepribadian tersusun
dari tiga sistem utama: id, ego, superego. Setiap sistem mempunyai fungsi
sendiri-sendiri.
·
Id (Das es)
Yaitu aspek biologis
adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan
bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera.
Das es = System der unbewussten. Das es merupakan dunia batin atau subjektif
manusia, dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia objektif. Das es
berisikan hal hal dibawa sejak lahir, termasuk instink. Pedoman dalam
berfungsinya das es ialah menghindarkan diri dari ketidak enakan dan mengejar
keenakan (prinsip kenikmatan / prinsip keenakan)
·
Ego (Das Ich)
Yaitu aspek psikologis.
Berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan
mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego berkembang dari ego saat
manusia mengerti nilai baik buruk dan moral. Das Ich : system der Bewussten
vorbewussten. Timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik
dengan dunia kenyataan ( realitat ). Prinsip kenyataan / prinsip realitas (
realitatsprinzip, the realityprinciple ) dan bereaksi dengan proses sekunder (
sekundar vorgang , secomdary process ).
·
Superego (Das ueber ich)
Yaitu aspek sosiologis.
Merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntutan moral.
Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan
rasa salah. Das ueber ich fungsi pokok : menentukan apakah sesuatu benar atau
salah, pantas atau tidak, susila atau tidak, dan demikian pribadi dapat bertindak
sesuai dengan moral masyarakat.Conscientia : menghukum orang dengan memberikan
rasa dosa. Ich Ideal adalah menghadiahi orang dengan rasa bangga akan dirinya.
Keperibadian yang normal (sehat) :
1) Kepribadian yang sehat menurut Freud adalah
jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
2) Hasil dari belajar dalam mengatasi tekanan
dan kecemasan.
3) Kesehatan mental
yang baik adalah hasil dari keseimbangan antara kinerja super ego terhadap id
dan ego. Prayitno (1998:42)
B. Aliran Behavioristik
Behaviorisme juga
disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa
pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki
batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang
yang dapat diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh
John B. Watson (1879-1958)
Aliran behaviorisme
mempunyai 3 ciri penting.
1. Menekankan pada
respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku
2. Menekankan pada perilaku
yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak
kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan pada
perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku
manusia dan perilaku binatang. Kita dapat belajar banyak tentang perilaku kita
sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
menurut penganut aliran
ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan
diikuti oleh suatu reaksi beupa respons terhadap rangsangan itu. Salah satu
penganut watson yang sangat besar masukannya untuk perkembangan behaviorisme
adalah B.F. Skinner. Aliran ini memandang manusia seperti mesin yang dapat
dikendalikan perilakunya lewat suatu pengkondisian. Ini menganggap manusia yang
meberikan respon positif yang berasal dari luar. Dalam aliran ini manusia di
anggap tidak memiliki sikap diri sendiri.
Jadi menurut
Behaviorisme manusia dianggap memberikan respons secara pasif terhadap
stimulus-stimulus dari luar. Kepribadian manusia sebagai suatu sistem yang
bertingkah laku menurut cara yang sesuai peraturannya dan menganggap manusia
tidak memiliki sikap diri sendiri.
Kepribadian yang sehat
menurut behavioristik:
1. Memberikan respon
terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya
2. Bersifat sistematis
dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
3. Sangat dipengaruhi
oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan
sendiri
4.Menekankan pada
tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif
C. Aliran Humanistik
Menurut aliran
humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan
potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalakan
pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk
belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan
respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian
sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan atau individu
yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri
adalah mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap individu, karena
setiap individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala
sesuatu yang menjadi kebutuhannya. Humanistik menegaskan adanya keseluruhan
kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Bagi ahli-ahli
psikologi humanistik, manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Manusia harus
dapat mengatasi masa lampau, kodrat biologis, dan ciri-ciri lingkungan. Manusia
juga harus berkembang dan tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang
secara potensial menghambat.
Gambaran ahli psikologi
humanistik tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh harapan. Mereka
percaya terhadap kapasitas manusia untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan,
dan memenuhi dirinya, untuk menjadi semuanya menurut kemampuan yang ada. Aliran
Humanistik juga memfokuskan diri pada kemampuan manusia untuk berfikir secara
sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat biologisnya guna meraih potensi
maksimal. Manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta
mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.
- Teori
Kepribadian Sehat Menurut Abraham Maslow
Menurut Abraham Maslow
dalam karyanya Motivation and Personality, memaparkan terlebih dahulu sejumlah
proposisi yang harus diperhatikan sebelum seseorang menyusun sebuah teori
motivasi yang sehat. Maslow pertama-tama menekankan bahwa individu merupakan
kesatuan yang terpadu dan terorganisasi. Pernyataan ini hampir menjadi aksioma
yang diterima oleh semua orang, yang kemudian sering dilupakan dan diabaikan
tatkala seseorang melakukan penelitian. Penting sekali untuk selalu disadarkan
kembali hal ini sebelum seseorang melakukan eksperimen atau menyusun suatu
teori motivasi yang sehat.
Maslow menejelaskan
kepribadian sehat melalui “Hierarki Kebutuhan Manusia”. Sebuah gambaran
tingkatan kebutuhan manusia. Dasar dari hierarki ini menyatakan bahwa seseorang
harus memuaskan berbagai kebutuhan dasar fisik maupun psikologisnya agar dapat
mencapai tingkat akkualisasi diri. Dalam arti kata lain, seseorang harus
memenuhi kebutuhan tingkat yang paling rendah dan yang paling kuat sebelum
muncul kebutuhan tingkat kedua dan seterusnya naik tingkat sampai muncul
kebutuhan kelima yang paling tinggi
yaitu aktualisasi diri. Berikut 5 kebutuhan-kebutuhan itu dalam tingkatan dari
yang rendah ke yang tinggi:
1)
Kebutuhan fisiologis
kebutuhan-kebutuhan
yang jelas terhadap makanan, air, udara, tidur, dan seks. Pemuasan terhadap
kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk kelangsungan hidup.
2)
Kebutuhan-kebutuhan Akan Rasa Aman
kebutuhan-kebutuhan
akan jaminan, stabilitas, perlindungan, ketertiban, bebas dari ketakutan dan
kecemasan.
3)
Kebutuhan Akan Memiliki dan Cinta
kita dapat
menggabungkan diri dengan suatu kelompok atau perkumpulan, nilai-nilai dan
sifat-sifat atau memakai pakaian yang sama dengan maksud supaya merasakan
perasaan memiliki. Kita memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita akan cinta dengan
membangun suatu hubungan akrab dan penuh perhatian dengan orang lain.
4)
Kebutuhan Akan Penghargaan
Penghargaan yang
berasal dari orang-orang lain dan penghargaan terhadap diri sendiri.
Penghargaan yang berasal dari luar dapat berdasarkan reputasi, kekaguman,
status, popularitas, prestise, atau keberhasilan dalam masyarakat. Apabila kita
merasakan suatu perasaan penghargaan dari, kita merasa yakin dan aman akan diri
kita, kita juga merasa berharga dan adekuat.
5)
Kebutuhan Akan Aktualisasi-Diri
Aktualisasi-diri
didefinisikan sebgai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat
kita, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita. Dalam diri orang yang
mengaktualisasikan diri, yakni orang yang bergerak atau tumbuh dengan cara yang
sehat, kebutuhan-kebutuhan yang rendah tidak berbenturan dengan
kebutuhan-kebutuhan dasar..
Menurut Maslow individu
yang telah mencapai tingkat aktualisasi diri akan selalau berfikir positif
dalam segala hal dihidupnya dan telah mencapai tingkat kesehatan mental yang
paling tinggi.
http://staciafie.wordpress.com/2013/03/27/konsep-sehat-dalam-kesehatan-mental-psikologi/
http://psyche2nest.wordpress.com/2012/04/26/teori-kepribadian-sehat/
http://prabowo17.blogspot.com/2013/04/perbedaan-kepribadian-sehat-menurut.html